Assalamu'alaikum wr.wb, untuk rekan-rekan guru seluruh indonesia... mari simak informasi terbaru dan sangat penting berikut
ini tentang 8 keterampilan dasar yang harus dimiliki seorang guru yang
profesional dalam mengajar, seperti yang pernah disampaikan menteri anis
baswedan tentang kemajuan pendidikan tidak lepas dari kuwalitas guru
yang ada....
1. Keterampilan Bertanya
“Bertanya” adalah bahasa verbal untuk meminta respon siswa baik berupa
pengetahuan, pendapat, atau pun sekedar mengembalikan konsentrasi siswa
yang terdestruc oleh berbagai kondisi selama KBM berlangsung. Dalam
proses belajar mengajar, “Bertanya” memainkan peranan penting sebab
“Bertanya” dapat menjadi stimulus yang efektif untuk mendorong kemampuan
berpikir siswa.
Tujuan guru mengajukan pertanyaan antara lain adalah :
• Menimbulkan rasa ingin tahu
• Merangsang fungsi berpikir
• Mengembangkan keterampilan berpikir
• Memfokuskan perhatian siswa
• Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
• Menkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dari siswanya
2. Keterampilan memberikan penguatan
Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, baik bersifat
verbal maupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah
laku guru terhadap tingkah laku siswa, bertujuan memberikan informasi
atau umpan balik (feed back) bagi si penerima (siswa), atas perbuatannya
sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan juga merupakan respon
terhadap tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya
kembali tingkah laku tersebut
3. Keterampilan mengadakan variasi
“Variasi” dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai perubahan
dalam proses interaksi belajar mengajar. Dalam konteks ini, “variasi”
merujuk pada tindakan dan perbuatan guru, yang disengaja ataupun secara
spontan, yang dimaksudkan untuk meningkatkan dan mengikat perhatian
siswa selama pembelajaran berlangsung.
4. Keterampilan menjelaskan
“Menjelaskan” adalah menyajikan informasi secara lisan, dengan
sistematika yang runut untuk menunjukkan adanya korelasi/hubungan antara
yang satu dengan yang lainnya. Ada 2 komponen dalam ketrampilan
menjelaskan, yaitu : Merencanakan, hal ini mencakup penganalisaan
masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang ada diantara
unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan hukum atau rumus-rumus yang
sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Dan penyajian, merupakan
suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan
penggunaan balikan/feedback.
5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
a. Membuka Pelajaran
Yang dimaksud dengan membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau
kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam proses KBM untuk menciptakan
prokondusi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa
yang akan dipelajari, dan usaha tersebut diharapkan akan memberikan
efek positif terhadap kegiatan belajar.
b. Menutup Pelajaran
Menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru
untuk mengakhiri proses KBM. Jangan akhiri pelajaran dengan tiba-tiba.
Penutup harus dipertimbangkan dengan sebaik mungkin agar sesuai. Guru
perlu merencanakan closing yang baik dan tidak tergesa-gesa. Jangan lupa
sertakan pula doa.
6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
Diskusi kelompok merupakan salah satu variasi kegiatan pembelajaran yang
dapat digunakan dalam proses KBM. Dalam diskusi kelompok, siswa dalam
tiap kelompok kecil dapat bertukar informasi dan pengalaman, melakukan
pengambilan keputusan bersama, serta belajar melakukan pemecahan masalah
(problem solving).
7. Keterampilan mengelola kelas
Suasa belajar mengajar yang baik sangat menunjang efektifitas pencapaian
tujuan pembelajaran. Seorang guru harus mampu menjadi manager yang baik
dalam sebuah proses KBM. Hal ini berarti bahwa guru harus terampil
menciptakan suasana belajar yang kondusif serta mampu menjaga dan
mengembalikan kondisi belajar yang optimal, meminimalisir gangguan yang
mungkin terjadi selama proses KBM, sehingga siswa dapat fokus pada KBM
yang berlangsung.
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
Jumlah siswa dalam bemtuk pengajaran seperti ini berkisar 3 sampai 8
orang untuk setiap kelompok kecil, dan 1 orang untuk perseorangan.
Terbatasnya jumlah siswa dalam pengajaran bentuk ini memungkinkan guru
memberikan perhatian secara optimal terhadap setiap siswa. Hubungan
antara guru dan siswa pun menjadi lebih akrab, demikian pula hubungan
antar siswa.
Sumber : http://gtk.kemdikbud.go.id/