Bapak Ibu guru pernah memberikan tugas kepada para siswa?
Baik tugas untuk dikerjakan di sekolah saat Bapak/Ibu meninggalkan kelas untuk urusan
tertentu yang sangat penting ataupun tugas untuk dikerjakan di rumah yang lebih
dikenal sebagai Pekerjaan Rumah (PR). Tentu semua pernah ya..? Pernahkan
Bapak/Ibu guru menemukan siswa yang malas mengerjakan PR? Sehingga tidak
mengumpulkan PR dan Bapak/Ibu merasa terhambat dalam kegiatan belajar mengajar?
Sudahkah Bapak/Ibu menanyakan ke siswa
alasan tidak mengerjakan tugas/pe-er?
PR dan Tujuannya
Pekerjaan Rumah (PR), dalam bahasa Inggris
disebut homework atau homework assignment merupakan sejumlah
aktivitas tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk dikerjakan di luar
kelas/sekolah. Pekerjaan rumah bisa bermacam-macam dan bisa dikerjakan secara
individu maupun berkelompok.
Pekerjaan Rumah diberikan untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan siswa, menambah pengetahuan, mengulang materi yang
telah dipelajari di sekolah, menyiapkan siswa mempelajari materi berikutnya,
bahkan mengaplikasikan pengetahuan siswa dalam kehidupan nyata sehari-hari.
Bagi sebagian guru yang belum memahami penugasan
atau pemberian PR, pekerjaan rumah mungkin berfungsi untuk mengisi waktu luang
siswa saja daripada sekedar main. Guru akan dianggap serius mengajar oleh orang
tua ketika si anak di rumah sibuk mengerjakan PR. Tak jarang , banyak orang tua
justru minta anak diberi PR yang banyak supaya belajar di rumah.
Beberapa alasan kasus bila guru memberikan PR kepada siswa tidak
dikerjakan:
- Lupa kalau ada tugas
- Terlalu banyak PR yang diberikan oleh Guru pada waktu bersamaan dan dikumpulnyapun pada hari bersamaan.
- Tidak tau soalnya, karena minggu lalu tidak masuk sekolah.
- Ada aktivitas lain yang sangat penting.
- Tidak bisa mengerjakan
- Sedang sedih karena tertimpah musibah sehingga tidak bisa konsentrasi
- Malas mengerjakan PR
- Bukunya dipinjam teman yang rumahnya jauh.
- Gampang mencontek bila dikerjakan disekolah.
- Tidak ada buku cetak (buku pedoman)
Apa
yang sebaiknya dilakukan guru dalam memberikan tugas/PR?
- Sampaikan dengan jelas maksud dan tujuan penugasan/pemberian PR.
- Sesuaikan jenis tugas/PR dengan apa yang sudah guru sampaikan sebelumnya. Jika PR/tugas dimaksudkan untuk persiapan materi berikutnya, sebaiknya sudah ada guideline dan deskripsi tentang materi berikutnya.
- Berikan tugas/PR secara proporsional mengenai jenis, jumlah dan durasi. PR tidak harus menghabiskan waktu luang siswa, melainkan seberapa dalam mereka belajar melalui tugas/PR tersebut.
- Berikan variasi tugas atau PR. Sebaiknya PR diberikan secara kontekstual, nyata dalam kehidupan sehari-hari. Anak bahkan boleh memilih tugas/PR sesuai kemampuan dan kesukaan, tetapi tetap dalam materi yang sama.
- Sampaikan penilaian tugas/PR akan seperti apa sehingga anak akan tahu apa saja yang harus diperhatikan selama mengerjakan PR atau tugas tersebut.
- Hindari penugasan/PR yang monoton dan seragam misal mengerjakan LKS, buku soal-soal latihan yang akan memungkinkan siswa menyepelekan, saling bergantung kepada teman lain sehingga yang terjadi hanya satu siswa yang mengerjakan dan siswa lain mencontek, Alhasil, semua jawaban tugas/PR sama. Bagaimana guru bisa mengukur dan menilai pemahaman siswa?
- Koreksi tugas/PR segera setelah siswa mengumpulkan tugas/PR nya dan berikan feedback, lalu kembalikan kepada siswa atau dibahas atau diumumkan atau dipresentasikan. Jika tidak dilakukan, siswa cenderung akan malas mengerjakan tugas/PR berikutnya, atau mengerjakan asal-asalan, yang penting mengumpulkan. Tentu siswa akan berpikir bahwa mengerjakan PR akan sia-sia, bisa mencontek saja dengan mengganti identitas siswa.
Manfaat mengerjakan PR di rumah bagi
siswa
Ada bermacam keuntungan yang didapat
apabila kita mengerjakan PR, tentunya dikerjakan sendiri ya, bukan dibuatkan
orang tua atau orang lain
- Berlatih manajemen waktu, disini kita berpikir kira-kira kapan waktu yang tepat untuk membuat PR sehingga tidak berbenturan dengan kegiatan lainya, dengan ilmu manajemen waktu yang bagus maka secara tidak langsung kita telah menjadi orang yang disiplin.
- Orang tua senang dan berpikir bagus tentang anaknya, membuka atau melihat kembali pelajaran sekolah dirumah ternyata dapat meyakinkan ortu bahwa kita benar-benar bisa mengikuti pelajaran.
- Membaca kembali pelajaran, ilmu yang sudah didapat dari guru di kelas tentu akan lebih dipahami apabila sepulang sekolah kita mempelajari kembali ilmu tersebut.
- Memberikan penghargaan pada diri sendiri, apabila tugas yang kita kerjakan ternyata benar dan mendapat nilai bagus dari guru maka ada kemungkinan kita menjadi bangga dan senang.
- Melatih diri agar rajin, sulitnya mengatur diri sendiri maka seringkali muncul rasa malas ketika hendak melakukan aktifitas tertentu, hal ini tentu tidak akan terjadi jika kita sudah biasa berlatih untuk rajin mengerjakan PR.
- Menumbuhkan sikap tanggung jawab, setiap tugas yang kita peroleh akan terlaksana dengan baik jika adanya rasa tanggung jawab karena bisa jadi suatu beban pikiran apabila kita tidak mengerjakanya .
- Mengembangkan ketrampilan, dengan membaca menulis atau mengerjakan tugas maka ada kemampuan baru yang masuk kedalam diri kita.
Tentu masih banyak ide dari Bapak/Ibu guru mengenai pemberian
tugas /PR tersebut, memang menuntut kreativitas guru untuk memberikan PR, tentu juga agar
siswa menjadi kreatif. Sesuaikan jenjang dan materi serta waktu, dan siapkan
skema penilaian untuk setiap pilihan tugas/PR. Semoga akan banyak ide baru
muncul untuk menumbuhkan kreativitas siswa, bukan membebani siswa dengan
banyaknya PR/tugas.