Metode Pembelajaran Scaffolding

Metode Pembelajaran Scaffolding ~ Metode Scaffolding merupakan praktik yang  berdasarkan pada konsep Vygotsky tentang zona of proximal development (zona perkembangan terdekat). Menurut Vygotsky, siswa mempunyai dua tingkat perkembangan yaitu tingkat perkembangan aktual dan tingkat perkembangan potensial. Tingkat perkembangan didefinisikan sebagai pemungsian intelektual individu saat ini dan kemampuan untuk belajar sesuatu yang khusus atas kemampuannya sendiri. Individual juga mempunyai tingkat perkembangan, dimana Vygotsky mendefinisikan sebagai tingkat seorang individu dapat memfungsikan atau mencapai tingkat itu dengan bantuan orang lain seperti guru, orang tua atau teman sejawat yang kemampuannya lebih tinggi.
Zona antar tingkat perkembangan aktual siswa dan tingkat perkembangan aktual siswa disebut zona perkembangan terdekat (zona of proximal development). Zona perkembnagan terdekat adalah tingkat perkembangan sedikit di atas tingkat perkembangan saat ini. Perkembangan pembentukan (Scaffolding), peran interaksi sosial mendominasi pembentukan mental siswa dimana guru dapat berfungsi sebagai pengingat dan mendukung siswa dalam mendapatkan mental yang lebih tinggi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa.
Tingkatan pengetahuan atau pengetahuan berjenjang disebut sebagai Scaffolding. Metode Pembelajaran ScaffoldingScaffolding berarti memberikan kepada individu sejumlah besar bantuan selama bertahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak didik tersebut untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar, segera setelah mampu mengerjakan sendiri. Bantuan yang diberikan oleh pembelajar (guru) dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan, menguraikan masalah ke dalam bentuk lain yang memungkinkan siswa dapat mandiri. Vygotsky mengemukakan tiga kategori pencapaian siswa dalam upanyanya memecahkan permasalahan, yaitu:
  1. Siswa mencapai keberhasilan dengan baik,
  2. Siswa mencapai keberhasilan dengan bantuan,
  3. Siswa gagal meraih keberhasilan. Scaffolding,
Berarti upaya pembelajar untuk membimbing siswa dalam upayanya mencapai keberhasilan. Dorongan pembelajar (guru) sangat dibutuhkan agar pencapaian siswa ke jenjang yang lebih tinggi menjadi optimum).
Scaffolding merupakan bantuan kepada siswa secara terstruktur pada awal pembelajaran dan kemudian secara bertahap mengaktifkan siswa untuk belajar mandiri. Menurut Bruner, Scaffolding sebagai suatu proses dimana seorang siswa dibantu menuntaskan masalah tertentu melampaui kapasitas perkembangannya melalui bantuan dari seorang guru atau orang lain yang memiliki kemampuan yang lebih dan menurut Kozulin dan Presseisen (1995), Scaffolding (mediated learning) yaitu siswa seharusnya diberi tugas-tugas kompleks, sulit tetapi sistematik dan selanjutnya siswa diberi bantuan untuk menyelesaikannya. Bukan sebaliknya yaitu sistem belajar sebagian-sebagian, sedikit demi sedikit atau komponen demi komponen dari suatu tugas kompleks.
Sunarsono, (Mappaita, 2002) mendefenisikan, Scaffolding sebagai bantuan atau support kepada seorang anak dari seseorang yang lebih dewasa atau lebih kompeten dengan maksud agar siswa mampu mengerjakan tugas-tugas atau soal-soal yang lebih tinggi tingkat kerumitannya daripada tingkat perkembangan kognitif yang aktual dari anak yang bersangkutan. Sumbangan penting teori Vygotsky adalah penekanan pada hakikat pembelajaran sosiokultural. Inti teori Vygotsky adalah menekankan interaksi antara aspek internal dan eksternal dari pembelajaran dan penekanannya pada lingkungan sosial pembelajaran. Menurut teori Vygotsky, fungsi kognitif manusia berasal dari interaksi sosial masing-masing individu dalam konteks budaya. Vygotsky juga yakin bahwa pembelajaran terjadi saat siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas tersebut masih dalam jangkauan kemampuannya atau tugas-tugas itu berada dalam zona of proximal mereka.
Pengetahuan dan pengertian dikonstruksi bila seseorang terlibat secara sosial dalam dialog dan aktif dalam percobaan-percobaan serta pengalaman. Pembentukan makna adalah dialog antar pribadi. Dalam hal ini pebelajar (guru) tidak hanya memerlukan akses pengalaman fisik tetapi juga interaksi dengan pengalaman yang dimiliki oleh individu lain.Keuntungan pembelajaran Scaffolding menurut Bronsfold, Brown, yaitu:
  1. Memotivasi dan mengaitkan minat siswa dengan tugas belajar.
  2. Menyederhanakan tugas belajar sehingga bias lebih terkelola dan bisa dicapai oleh siswa.
  3. Memberi petunjuk untuk membantu anak berfokus pada pencapaian tujuan.
  4. Secara jelas menunjukkan perbedaan antara pekerjaan anak dan solusi standar atau yang diharapkan.
  5. Mengurangi frustasi atau resiko.
  6. Memberi model dan mendefenisikan dengan jelas harapan mengenai aktivitas yang akan dilakukan.
Dengan melatih seorang anak menggunakan pikirannya, yang paling penting untuk diwaspadai adalah apa yang disebut gagasan yang lamban (inert ideas) yaitu gagasan yang diterima begitu saja ke dalam pikiran tanpa dipergunakan/dicoba, digabungkan ke dalam kombinasi yang baru. Biarkan gagasan utama diperkenalkan kepada anak sedikit saja, tetapi yang penting, biarkan gagasan tersebut digabungkan menjadi beragam kombinasi yang mungkin. Si anak harus menjadikan gagasan tersebut menjadi miliknya sendiri dan harus paham bagaimana menerapkan dalam kehidupan nyata.

Sumber: menghafalcepat.com
Comments
0 Comments

0 komentar: